Logo Bloomberg Technoz

Dewan Pakar Prabowo Soal Penerimaan Pajak RI: Jelek, Saya Malu

Azura Yumna Ramadani Purnama
02 July 2024 15:30

Soedrajad Djiwandono dalam acara paparan Peluang Perbankan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global (Youtube, Infobank)
Soedrajad Djiwandono dalam acara paparan Peluang Perbankan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global (Youtube, Infobank)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, J Soedradjad Djiwandono mengatakan bahwa rasio penerimaan perpajakan RI terbilang sangat rendah, bahkan menurutnya capaian Indonesia masih kalah jika dibandingkan Laos.

“Tantangan terbesar untuk pemerintahan yang akan datang terutama karena penerimaan pajak Indonesia itu terus terang jelek banget, ketika itu kalah dengan Laos. Saya agak malu begitu ya,” ujar Soedradjad dalam acara Mid Year Banking and Economic Outlook Infobank di Jakarta, Selasa (2/7/2024).

Mantan Gubernur Bank Indonesia periode 1993-1998 tersebut mengungkapkan, bahwa pada zaman dirinya masih menjabat dalam pemerintahan, rasio perpajakan Indonesia mencapai 16% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Oleh karena itu, Soedradjad mengaku heran mengapa rasio perpajakan Indonesia saat ini hanya pada kisaran 10%. “Kalau sekarang kok hanya 10%, bagaimana sih?” ucap dia.

Grafis Edisi Khusus - Realisasi Penerimaan Perpajakan (Asfahan/Bloomberg Technoz)

Soedradjad berpandangan bahwa pemerintah perlu membenahi efektivitas penarikan pajak. Sebab, saat ini sangat umum mengakali besaran pembayaran pajak dengan melakukan tindakan ilegal bersama pihak terkait.