Logo Bloomberg Technoz

Menurut Yayan, keputusan Pertamina untuk menahan harga Pertamax di wilayah Jawa bernuansa politis yang juga bertujuan untuk menjaga inflasi agar tetap stabil. 

Terlebih, stabilitas ini diperlukan untuk menjaga sentimen masyarakat terhadap gejolak kondisi industri Indonesia yang makin tidak pasti, di tengah adanya demo industri tekstil dan produk tekstil [TPT] karena kebijakan impor.

“Kebijakan [menahan harga] ini memang biasanya sering dilakukan oleh Pertamina seperti kondisi 2021 dan 2022 kemarin, tetapi saat itu kondisi global relatif lebih stabil dibandingkan saat ini,” ujarnya. 

Kompensasi 

Sebagai kompensasi dari menahan harga pada Juli, kata Yayan, Pertamina akan berupaya untuk mendapatkan windfall profit dari penjualan lifting minyak dan gas bumi di tengah kenaikan harga – walaupun tidak bisa dipungkiri target lifting pelat merah tersebut juga selalu meleset.

Windfall profit ini diperoleh karena harga minyak mentah dunia yang meningkat dan dolar menguat bakal mengerek nilai ekspor Indonesia untuk migas.

Di lain sisi, Yayan menyebutkan terdapat potensi Pertamina bakal menagih dana kompensasi kepada pemerintah imbas penahanan harga jauh di bawah nilai keekonomiannya.

“Jadi ketika Pertamina menahan harga jauh dari nilai keekonomiannya. Pertamina tetap akan menagihkan kekurangannya kepada Kementrian Keuangan sebagai bendahara negara,” ujarnya. 

Sekadar catatan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pemerintah bakal memberikan kompensasi untuk PT Pertamina (Persero) atas penugasan menahan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi hingga Juni 2024.

Plt Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan pemerintah bakal membayar kompensasi sesuai dengan selisih antara nilai keekonomian dan harga jual.

Namun, Dadan menggarisbawahi terdapat formula yang digunakan untuk penentuan besaran kompensasi, seperti halnya kompensasi listrik yang harus dibayarkan ke PT PLN (Persero).

“Itu ada formulanya, ada aturannya. Selisih saja, misalkan sekian [karena] tidak jadi naik. Itu kan istilahnya kompensasi,” ujarnya saat ditemui di kompleks Parlemen, Rabu (29/5/2024).

Harga BBM nonsubsidi Pertamina di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta pada Juli 2024:

  • Pertamax: Rp12.950/liter
  • Pertamax Turbo: Rp14.400/liter
  • Dexlite: Rp14.550/liter
  • Pertamina Dex: Rp15.100/liter

(dov/wdh)

No more pages