Logo Bloomberg Technoz

Investasi di Saham Ini, Uang Bisa Hilang 98% Selama Semester I

Muhammad Julian Fadli
02 July 2024 10:55

Pelajar berbincang di depan layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pelajar berbincang di depan layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menutup Semester I-2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mencatatkan kinerja kurang impresif dengan melemah 2,88% ke 7.063,58. Perjalanan indeks saham ini seiringan dengan sejumlah saham yang bergerak di zona merah. Bahkan ada saham yang sudah terkoreksi hingga 98%.

Searah dengan IHSG, investor asing terus melangsungkan aksi jual bersih (net sell). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing mencatatkan aksi jual mencapai Rp20,23 triliun year-to-date/ytd di pasar reguler, namun di keseluruhan pasar, IHSG ‘hanya’ tertimpa aksi jual Rp7,72 triliun.

Koreksi laju indeks utama dan angka net sell yang masif oleh investor asing ini tercipta di tengah kekhawatiran investor global terhadap tren suku bunga Bank Sentral AS yang bertahan lebih lama di level tinggi (higher for longer), dan juga pengetatan kebijakan moneter yang tidak terduga oleh Bank Indonesia telah mencapai rekor tertinggi baru-baru ini.

Adapun pada semester I-2024 kegaduhan juga terjadi imbas sejumlah saham bank berkapitalisasi besar, atau The Big Four mengalami kontraksi yang amat dalam. Di lain sisi, data ekonomi dalam negeri, masih mampu mencatatkan kinerja yang impresif, dengan data pertumbuhan ekonomi Indonesia Kuartal I-2024 berhasil tumbuh di atas 5%.

Dengan berbagai sentimen negatif dan positif yang mempengaruhi laju pergerakan IHSG. Deretan saham berikut tercatat jadi saham terboncos dan tercuan sepanjang Semester I-2024.