Atas fakta tersebut turut mendorong melonjaknya permintaan dari para investor akan data yang relevan dengan total pasar yang dapat dialamatkan diperkirakan akan mencapai US$18 miliar pada tahun 2030, naik dari sekitar US$8 miliar saat ini.
Bloomberg News melaporkan sebelumnya pada hari Minggu bahwa BlackRock hampir mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi Preqin.
Chief Executive Officer (CEO) BlackRock, Larry Fink mengatakan bahwa kesepakatan ini merupakan akuisisi besar kedua di tahun ini. BlackRock punya tujuan terus berekspansi ke dunia investasi pasar swasta yang berkembang pesat.
Perusahaan ini pada Januari lalu mengakuisisi Global Infrastructure Partners dengan nilai sekitar US$12,5 miliar, sebuah langkah penting untuk memperluas penawarannya di luar saham dan obligasi.
BlackRock, dengan aset klien US$10,5 triliun pada akhir Maret, juga mengakuisisi Kreos Capital tahun lalu untuk memperluas pasar utang swasta.
Dalam beberapa tahun terakhir, BlackRock telah membangun bisnis teknologi dan manajemen risikonya. Pada tahun 2019, BlackRock mengakuisisi eFront, penyedia perangkat software yang memungkinkan investor untuk menilai aset pasar swasta.
Preqin mencakup 190.000 funds, 60.000 manajer investasi, dan 30.000 investor privat, menurut pernyataan tersebut.
Preqin digunakan oleh para manajer keuangan, perusahaan asuransi, dana pensiun, dan manajer kekayaan, antara lain, dan telah tumbuh sekitar 20% per tahun dalam tiga tahun terakhir.
Transaksi akuisisi Preqin diharapkan akan selesai sebelum akhir tahun, tergantung pada persetujuan regulator dan persetujuan-persetujuan lain yang diperlukan.
Barclays Plc bertindak sebagai penasihat keuangan utama untuk BlackRock, dengan Skadden, Arps, Slate, Meagher & Flom bertindak sebagai penasihat hukum. Goldman Sachs Group Inc bertindak sebagai penasihat keuangan tunggal untuk Preqin dan Macfarlanes bertindak sebagai penasihat hukum.
Preqin bersaing dengan Bloomberg LP, induk dari Bloomberg News.
(bbn)
