Logo Bloomberg Technoz

Kemenkeu Soal Deflasi: Daya Beli Kuat Tapi Harus Tetap Waspada

Redaksi
02 July 2024 08:57

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu. (Bloomberg Technoz/ Sultan Ibnu Affan)
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu. (Bloomberg Technoz/ Sultan Ibnu Affan)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mewakili pemerintah menegaskan daya beli masyarakat masih yang kuat meski data inflasi Juni 2024 menunjukkan perlambatan.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu menanggapi data indeks harga konsumen (IHK) Juni 2024 yang menunjukkan deflasi 0,08% secara bulanan (month-to-month/mtm), deflasi kedua tahun ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), IHK mengalami perlambatan inflasi secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi 2,51% pada Juni 2024, dari Mei 2024 sebesar 2,84%.

Febrio mengklaim deflasi yang terjadi disebabkan harga pangan yang merosot. Inflasi pangan bergejolak (volatile food) menunjukkan tren yang terus melandai. 

Berbagai harga pangan terus menurun, antara lain bawang merah, tomat, daging dan telur ayam ras, ikan segar, serta beberapa jenis sayuran. Menurut dia, tren ini terjadi seiring peningkatan stok yang didukung oleh pasokan dalam negeri dan distribusi yang memadai.