Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) naik pada perdagangan hari ini. Kenaikan yang didorong oleh dinamika harga emas dunia.

Pada Selasa (2/7/2024), emas Antam dihargai Rp 1.368.000/gram. Naik Rp 5.000 dibandingkan hari sebelumnya.

Sementara harga pembelian kembali (buyback) oleh Antam ada di Rp 1.238.000/gram. Juga bertambah Rp 5.000 dari posisi kemarin.

Kenaikan harga emas Antam didorong oleh perkembangan harga emas di pasar dunia. Kemarin, harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.332,5/troy ons. Naik 0,26% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Data ekonomi terbaru di Amerika Serikat (AS) menjadi katalis bagi kenaikan harga emas. Malam tadi waktu Indonesia, Institute of Supply Management (ISM) melaporkan aktivitas manufaktur AS yang diukur dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) pada Juni sebesar 48,5. Turun dari bulan sebelumnya yaitu 48,7 dan menjadi yang terendah dalam 4 bulan terakhir.

PMI di bawah 50 menandakan aktivitas sedang berada di fase kontraksi, bukan ekspansi. PMI manufaktur AS terus menurun selama 3 bulan beruntun.

Kini, investor akan menunggu rilis data ketenagakerjaan yang keluar akhir pekan ini. Konsensus pasar memperkirakan perekonomian AS menciptakan 195.000 lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll) pada Juni, jauh di bawah bulan sebelumnya yang sebanyak 272.000.

Data aktivitas manufaktur dan mungkin perlambatan di pasar tenaga kerja menunjukkan bahwa perekonomian Negeri Paman Sam mulai ‘mendingin’ akibat kebijakan moneter ketat. Hal ini sudah diakui oleh sejumlah pejabat bank sentral Federal Reserve.

Salah satunya adalah Mary Daly, Gubernur The Fed San Francisco. Daly menyebut kebijakan moneter ketat sudah menuai hasil.

“Sulit untuk tidak melihat dan tidak menyadari bahwa kebijakan moneter sudah bekerja. Pertumbuhan ekonomi melambat, konsumsi melambat, pasar tenaga kerja melambat, inflasi turun, itulah caranya kebijakan bekerja,” tegas Daly, seperti diwartakan Bloomberg News.

Perkembangan ini membuat harapan akan pemangkasan suku bunga acuan kian membuncah. Mengutip CME FedWatch, probabilitas penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% mencapai 59,8%.

Bahkan bukan tidak mungkin Federal Funds Rate turun sekali lagi. Peluang penurunan 25 bps pada Desember kini mencapai 43,2%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Saat suku bunga turun, memegang emas menjadi lebih menguntungkan.

(aji)

No more pages