Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) melesat pada perdagangan kemarin. Kenaikan harga minyak nabati pesaing ikut mendongkrak harga CPO.

Pada Senin (1/7/2024), harga CPO di Bursa Malaysia untuk kontrak pengiriman September ditutup di MYR 3.984/ton. Melonjak 1,74% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Dalam sepekan terakhir, harga CPO terangkat 2,18% secara point-to-point. Namun selama sebulan ke belakang, harga masih turun 2,33%.

Kenaikan harga minyak nabati pesaing menjadi pemicu pergerakan harga CPO. Kemarin, harga minyak kedelai di bursa Dalian (China) naik 0,74%. Sementara di Chicago Board of Trade (Amerika Serikat/AS) naik 1,85%.

Adapun harga minyak rapeseed juga naik 1,99%. Saat harga berbagai minyak nabati itu naik, maka keuntungan menggunakan CPO menjadi bertambah.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO sudah masuk zona bullish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 55,26. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang berada di posisi bullish.

Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa indikator Stochastic RSI sudah menyentuh angka 100. Sudah paling tinggi, sudah sangat jenuh beli (overbought).

Meski begitu, ruang kenaikan harga CPO masih terbuka. Target resisten terdekat ada di MYR 3.908/ton. Jika tertembus, maka MYR 3.914/ton berpotensi menjadi target berikutnya.

Titik MYR 3.914/ton juga sekaligus menjadi pivot point. Kalau masih kuat menanjak, maka harga CPO bisa naik lagi ke rentang MYR 3.919-3.928/ton.

Namun jika terjadi pembalikan, maka target support ada di MYR 3.889/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga CPO turun lagi ke arah MYR 3.975-3.957/ton.

(aji)

No more pages