Bagi investor yang belum membeli ETF, ia mengatakan bahwa mereka mungkin menunggu untuk ikut serta selama pergerakan harga Bitcoin berikutnya.
Investor masih bertanya bagaimana masa depan Bitcoin, pascxa pada 14 Maret silam mencatat kenaikan harga tertinggi sepanjang sejarah ke level US$73.798. Namun di akhir kuartal Bitcoin justru terjerembab pada kisaran US$61.000.
Mata uang kripto ini turun sekitar 13% sejak bulan Maret hingga berakhirnya kuartal kedua. Sangat kontras dengan lonjakan 67% dan 57% yang terjadi pada dua kuartal sebelumnya, dilaporkan Bloomberg News.
Bitcoin menunjukkan prospek yang lebih sulit untuk selera risiko karena prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama menggantung di pasar keuangan.
Selain itu Bitcoin tercatat melemah 6,58% dalam 30 hari perdagangan, bahkan sempat mencapai level terendah bulanan sekitar Rp955 juta. Celestia TIA juga ikutan ambles pada kisaran 40,91% di satu bulan perdagangan di Juni.
Berikut deretan kinerja Aset Kripto paling anjlok dalam sebulan perdagangan di Juni 2024:
- Chiliz CHZ harga hari ini US$0,0764, anjlok 46,88%
- Beam BEAM harga hari ini US$0,01723, ambles 41,18%
- Celestia TIA harga hari ini US$6,23, ambruk 40,91%
- Starknet STRK harga hari ini US$0,6927, jatuh 40,88%
- Ethena ENA harga hari ini US$0,5334, terjungkal 39,14%
- Arweave AR harga hari ini US$28,93, drop 37,25%
- GALA Koin harga hari ini US$0,02781, anjlok 35,25%
- Fetch.AI FET harga hari ini US$1,43, ambles 32,84%
- FLOKI Koin harga hari ini US$$0,0001724, jatuh 32,28%
- SEI Token harga hari ini US$$0,3407, drop 32,45%
-Dengan asistensi Benjamin Taubman, Julian Fadli.
(wep)