Sepanjang Kuartal II Bitcoin Longsor 13%, Anomali dari Masa Lalu
Redaksi
01 July 2024 15:50
Bloomberg Technoz, Jakarta - Sejak bulan Maret koin paling berharga di dunia, Bitcoin, mengalami kemunduran harga sekitar 13% sepanjang kuartal kedua, yang dimulai Maret 2024. Bitcoin menutup kuartal di posisi US$61.000.
Sebuah pertanyaan besar yang ada di banyak benak investor kripto, akan kemana arah industri kripto di tengah sentimen perubahan langkah bank sentral AS (The Fed) atas bunga acuan, serta momentum instrumen ETF Spot yang memudar.
Bitcoin sempat berada pada level terendah bulanan yaitu US$58.400 (Rp955 juta) pada periode tutup buku kuartal kedua. Dengan penampilan buruk, penurunan harga sekitar 13%, Bitcoin bergerak anomali dibandingkan dua kuartal sebelumnya.
Pada tutup kuartal di akhir 2023, Bitcoin mengalami lonjakan 67%. Pun demikian pada periode Januari—Maret tahun ini, melesat 57%. Bahkan Bitcoin mencatatkan rekor harga tertinggi pada 14 Maret, US$73.798.
Pudarnya minat investor atas ETF ditunjukkan dengan aliran dana keluar (capital outflow) mencapai US$580 juta pada periode perdagangan 10 – 14 Juni, dilansir dari Coinglass.