TelkomSigma, anak usaha PT Telkom, pengelola pusat data sementara di Surabaya mengakui masih ada celah dalam sistem pengamanan hingga hacker bisa masuk ke dalam server.
SVP Corporate Communication & Investor Relation TLKM Ahmad Reza mengatakan celah tersebut menjadi salah satu penyebab para peretas mampu memanfaatkan untuk menyandera data yang berjumlah ratusan milik instansi pemerintah, kementerian dan lembaga.
"Cybersecurity telah disiapkan namun hacker berhasil memanfaatkan celah yang tidak sempat terdeteksi sebelumnya." Kendati demikian, Reza mengatakan, perseroan melalui entitas usahanya, PT TelkomSigma telah melakukan berbagai upaya persiapan langkah pencegahan.
Hal itu sejalan dengan pedoman konsep disaster recovery plan perusahaan dalam menyediakan layanan bisnis pusat data dan cloud services. Pedoman itu sebagai langkah mencegah kemungkinan terburuk pada masa mendatang, termasuk soal serangan siber.
Sementara Menteri Kominfo Budi Arie mengatakan keputusan tidak mewajibkan penyediaan backup data di PDN disebabkan masalah anggaran yang dihadapi oleh lembaga dan institusi pusat/daerah sebagai tenant.
"Kadang tenant kesulitan melakukan pengadaan infrastruktur backup karena persoalan keterbatasan anggaran atau kesulitan menjelaskan urgensi backup itu pada otoritas keuangan atau auditor," jelas Budi.
(wep)