Logo Bloomberg Technoz

Rupiah terungkit sentimen pasar global yang membaik pasca data inflasi PCE Amerika diumumkan rendah pada akhir pekan lalu, memberikan penguatan pada ekspektasi pasar terhadap peluang penurunan bunga acuan The Fed tahun ini.

Indeks dolar AS bergerak makin melemah siang ini ke 105,492. 

Rupiah juga sepertinya terdorong sentimen dari rilis data inflasi Juni siang tadi.

Badan Pusat Statistik melaporkan, inflasi Juni tercatat ke level terendah sejak September di level 2,51%. Secara bulanan, pada Juni tercatat deflasi -0,08%.

Inflasi inti pada Juni juga tercatat melemah ke 1,9% dari prediksi 1,94%. Angka itu juga melemah dibanding bulan sebelumnya 1,93%.

Pelemahan inflasi terdorong oleh harga beras, cabai merah dan kretek. Secara bulanan, deflasi Juni juga terutama karena penurunan biaya makanan seperti bawang merah, tomat dan daging ayam.

Inflasi yang rendah mungkin memberi penguatan pengendalian harga berjalan di tengah keterbatasan langkah Bank Indonesia di kala rupiah terus menerus tertekan. 

Namun, deflasi Juni juga memberi sinyal bahwa mungkin pelemahan rupiah pada Juni belum berdampak pada imported inflation. Di sisi lain, lebih rendahnya inflasi inti ke 1,90% dari bulan lalu, dibanding proyeksi 1,94%, tetap perlu diwaspadai karena mungkin menjadi sinyal pelemahan daya beli masyarakat berlangsung.

(rui)

No more pages