Selain itu, INCO juga mencatatkan kerugian atas pengakuan nilai wajar aset derivatif sebesar US$12,88 juta, berbanding terbalik dari sebelumnya yang justru surplus US$96,18 juta.
Hal itu pun juga membuat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk menjadi hanya sebesar US$6,19 juta (Rp101,3 miliar), anjlok 96,3% dari sebelumnya yang sebesar US$168,7 juta (Rp2,76 triliun).
Sementara itu, total aset INCO hingga akhir Maret 2024 tercatat sebesar US$2,89 miliar, menurun dari periode akhir Desember 2023 yang sebesar US$2,92 miliar.
Jumlah liabilitas dan ekuitas tercatat masing-masing sebesar US$325,4 juta dan US$2,56 miliar.
Saham INCO dibuka menguat 20 poin atau 0,47% menjadi Rp4.240 pada perdaganga hari ini. Selama sepekan ke belakang, sahamnya juga masih menghijau 3,18%. Namun selama sebulan, sahamnya anjlok 12,28%.
(ibn/dhf)