Logo Bloomberg Technoz

Laba Vale (INCO) Turun 96% Jadi Rp101 M di Kuartal I-2024

Sultan Ibnu Affan
01 July 2024 13:15

Tungku matte penyadapan bijih di pabrik pengolahan yang dioperasikan oleh PT Vale Indonesia di Sorowako./Bloomberg-Dimas Ardian
Tungku matte penyadapan bijih di pabrik pengolahan yang dioperasikan oleh PT Vale Indonesia di Sorowako./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten pertambangan nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan kinerja yang negatif sepanjang kuartal I-2024, atau periode yang berakhir Maret, tecermin dengan penurunan seluruh pos keuangan perusahaan.

Berdasarkan laporan keuangannya, dikutip Senin (1/7/2024), INCO membukukan pendapatan sebesar US$229,9 juta atau setara Rp3,76 triliun (asumsi kurs saat ini), atau turun 36,68% secara tahunan (year-on-year/yoy). Pada kuartal I 2023, INCO membukukan pendapatan sebesar US$363,1 juta atau setara Rp5,94 triliun.

Secara terperinci, penurunan pendapatan itu disebabkan oleh penurunan penjualan kepada Vale Canada Limited (VCL) sebagai pihak berelasi menjadi hanya US$182,7 juta (Rp3 triliun) dari sebelumnya, US$290,3 juta (Rp4,75 triliun).

Kemudian, penjualan kepada Sumitomo Metal Mining (SMM) juga susut menjadi US$46,19 juta dari sebelumnya yang sebesar US$72,79 juta.

Turunnya pendapatan itu juga membuat beban pokok pendapatan ikut susut 8,06% menjadi US$209,8 juta dari sebelumnya, US$228,2 juta. Alhasil, laba bruto tersisa sebesar US$20,09 juta, turun cukup dalam dari periode kuartal I-2023 yang sebesar US$134,9 juta.