Logo Bloomberg Technoz

RI Tidak Serius Berbenah Keamanan Data Sejak Kasus SBY Disadap 

Dovana Hasiana
01 July 2024 12:25

Ilustrasi Serangan Hacker. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi Serangan Hacker. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketua Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja menilai Indonesia tidak pernah belajar ihwal keamanan siber sejak kasus penyadapan terhadap Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang terungkap pada 2013. Menurut Ardi, kasus peretasan data menunjukkan kecerobohan Indonesia dalam keamanan siber terus berulang, seperti terjatuh pada lubang yang sama.

“Kita tidak belajar dari situ, pengulangan kecerobohan kita berulang-ulang terus, kejeblos ke lubang yang sama berkali-kali itu yang terjadi sama kita sekarang,” ujar Ardi saat berbincang dengan Bloomberg Technoz, Senin (1/7/2024).

Dilansir melalui berbagai sumber, pada 2013, terungkap praktik penyadapan oleh badan intel Australia terhadap telepon seluler SBY. 

Perkara ini diketahui setelah muncul bocoran dokumen rahasia badan intelijen Amerika Serikat (AS), NSA, yang dibeberkan Edward Snowden kepada media.

Menurut Ardi, Indonesia harus melakukan berbagai pembenahan sehingga kejadian serupa tidak kembali terulang pada masa mendatang.