Australia memiliki sektor pendidikan internasional terbesar di dunia, dengan pemasukan sebesar 48 miliar dolar Australia per tahun atau 7% dari total ekspor negara itu.
Institut Grattan mencatat ada sebanyak sepertiga dari penerimaan migran dengan keahlian merupakan tamatan universitas negara itu.
Pemasukan tambahan dari visa internasional ini akan digunakan untuk menerapkan program-program seperti pendanaan pendidikan siswa Australia dari pemerintah dan juga membantu sisi keuangan untuk kegiatan magang dan pengusaha.
Jumlah pendatang yang membanjir sejak perbatasan negara itu dibuka kembali setelah pandemi menyebabkan kekurangan jumlah rumah yang cukup besar untuk akomodasi mereka, sehingga pemerintah Australia pun membatasi jumlah pendatang.
Migrasi akan menjadi isu utama dalam Pemilu 2025 dan pemimpin oposisi Peter Dutton juga berjanji menurunkan jumlah pendatang.
Jumlah pelajar internasional meningkat menjadi lebih dari 650 ribu orang setelah pandemi, jauh di atas jumlah sebelum era Covid dan hampir dua kali lipat dari 10 tahun lalu.
Rasio jumlah pelajar asing dibandingkan satu warga Australia di negara itu tiga kali lipat dibanding Kanada atau Inggris.
Peraturan migrasi baru yang juga mulai berlaku 1 Juli adalah:
1. Peningkatan pendapatan untuk Migrasi Tenaga Kerja dengan Keahlian Sementara dari 70 ribu dolar Australia menjadi 73,150 dolar Australia per tahun.
2. Memperpendek durasi visa sementara untuk tamatan perguruan tinggi setempat dan mengurangi batas usia maksimum.
3. Mengakhiri "loncat-visa" dengan menutup kelemahan-kelemahan aturan yang memungkinkan pelajar dan pemegang visa sementara lain untuk terus memperpanjang masa tinggal di Australia, dan menutupnya sama sekali di sejumlah kasus.
4. Memperpanjang waktu tinggal migran dengan keahlian sementara yang berpindah pekerjaan dari 60 hari menjadi 180 hari.
5. Menerapkan RUU kepatuhan Penguatan Pemberi Pekerjaan tahun 2023 terhadap perusahaan yang mengeksploitasi migran.
6. Memperkenalkan proyak Visa Keadilan Tempat Kerja Perintis yang memungkinkan pemegang visa sementara untuk tinggal di negara itu dalam waktu tertentu ketika mencari pekerjaan secara adil.
(bbn)