Adapun, harga realisasi rata-rata nikel matte mengalami penurunan 41,63% yoy dibandingkan dengan US$21.672/ton pada kuartal I-2023. Selain itu, angka ini juga turun 11,15% dari US$14.239/ton.
Sejalan dengan itu, total pendapatan INCO juga mengalami penurunan sebesar 36,68% yoy dari US$363,1 juta atau setara Rp5,94 triliun pada kuartal I-2023.
INCO berencana untuk memproduksi sekitar 70.800 ton nikel dalam matte pada 2024.
Sebelumnya, INCO juga memastikan tidak terdapat penciutan lahan (relinquishment) setelah kontrak karya (KK) resmi dialihkan menjadi izin usaha petambangan khusus (IUPK) hingga 2035.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer (CEO) PT Vale Indonesia Tbk Febriany Eddy mengatakan bahwa perseroan memiliki lahan konsesi 118.000 hektare (ha).
"Syukur alhamdulilah lahan yang dipercayakan kepada kami juga tetap tidak ada relinquishment. Ada landbank 118.000 ha, di mana 56.000 ha di antaranyanya mineable [dapat ditambang]," ujar Febriany di Jakarta, Senin (10/6/2024).
Sekadar catatan, dalam KK, INCO memiliki lahan konsesi seluas 118.017 hektare meliputi Sulawesi Selatan (70.566 hektare), Sulawesi Tengah (22.699 hektare) dan Sulawesi Tenggara (24.752 hektare).
(dov/wdh)