Logo Bloomberg Technoz

Kopi Bubuk Jadi Salah Satu Penyebab Inflasi Juni 2024

Azura Yumna Ramadani Purnama
01 July 2024 11:28

Seorang barista menyiapkan secangkir kopi di sebuah kafe di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (26/5/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Seorang barista menyiapkan secangkir kopi di sebuah kafe di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (26/5/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tren meminum kopi di kalangan masyarakat telah menyebabkan efek inflasi bagi ekonomi Indonesia. Terbukti, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kopi bubuk menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi pada Juni 2024.

Plt Sekretaris Utama BPS Imam Machdi menyebutkan deflasi pada Juni tercatat 0,08% dibanding bulan sebelumnya (month-to-month/mtm), lebih tinggi ketimbang Mei yang inflasi sebesar 0,03%. Data ini menunjukkan terjadi penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 106,37 pada Mei 2024 menjadi 106,28 pada Juni 2024.

Jika dibandingkan Juni tahun lalu (year-on-year/yoy), inflasi berada di 2,51%. Lebih rendah dibandingkan Mei yang sebesar 2,84% yoy. Secara tahun kalender, inflasi tercatat sebesar 1,07%.

"Terdapat komoditas yang memberikan andil inflasi antara lain, cabai rawit dan cabai merah dengan andil masing-masing 0,02%. Kemudian, emas perhiasan, kentang, ketimun, sigaret kretek mesin (SKM), tarif angkutan udara, ikan segar, dan kopi bubuk dengan andil inflasi masing-masing 0,01%," papar Imam dalam Konferensi Pers Inflasi Juni 2024, Senin (1/7/2024).

Di sisi lain, dia menyebutkan bawang merah, tomat, dan daging ayam ras menjadi tiga komoditas penyumbang utama deflasi pada Juni 2024.