Logo Bloomberg Technoz

Dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), laju PCE pada Mei tercatat 2,6%. Melambat dibandingkan April yang sebesar 2,7% yoy.

Sementara laju PCE inti secara bulanan pada Mei adalah 0,1%. Lebih rendah ketimbang April yang sebesar 0,3% mtm.

Lalu laju PCE inti secara tahunan pada Mei ada di 2,6%. Lagi-lagi lebih rendah dibandingkan April yang sebesar 2,8%.

Data ini membuat pelaku pasar makin yakin bahwa bank sentral Federal Reserve bisa menurunkan suku bunga acuan, paling cepat September. Mengutip CME FedWatch, kemungkinan penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September mencapai 55,2%.

Tidak selesai sampai di situ, The Fed juga berpeluang kembali menurunkan suku bunga acuan pada Desember. Probabilitas penurunan 25 bps adalah 39,7%.

Ekspektasi akan penurunan suku bunga acuan membuat berinvestasi di aset berbasis dolar AS (terutama di instrumen pendapatan tetap) menjadi kurang menarik. Akibatnya, arus modal keluar dari Negeri Paman Sam dan hinggap ke negara-negara lain, dan sepertinya tidak terkecuali Indonesia. Alhasil, rupiah pun mampu menapaki jalur hijau.

(aji)

No more pages