Ekspektasi dunia usaha untuk kondisi 12 bulan mendatang tetap positif, dengan perkiraan adanya proyek-proyek baru, pelanggan baru, peningkatan daya beli konsumen, penurunan inflasi, dan kebijakan pemerintah yang suportif. Namun, tingkat optimisme tersebut tidak berubah dibandingkan Mei, alias masih yang terendah sepanjang sejarah pencatatan.
“Ada kehilangan momentum yang sangat terasa di sektor manufaktur Indonesia pada Juni. Permintaan baru nyaris stagnan dan ekspor turun 4 bulan beruntun.
“PMI tipis saja di atas tren, dan yang mengkhawatirkan adalah Indeks Produksi ke Depan yang tidak berubah dibandingkan Mei, yang merupakan yang terendah sepanjang sejarah. Ini kemudian tercermin dalam rekrutmen karyawan yang minim.
“Saat ini, arah yang terlihat adalah penurunan permintaan mengawali semester II-2024. Ini akan menjadi kontraksi kedua sejak pertengahan 2021,” papar Trevor Balchin, Direktur Ekonomi S&P Global Market Intelligence.
(aji)