Logo Bloomberg Technoz

Pihaknya juga mewaspadai kenaikan inflasi pada paruh kedua tahun ini akibat penerapan cukai plastik dan minuman berpemanis apabila pemerintah menerapkannya pada semester kedua tahun ini. Meskipun begitu, pihaknya tetap mempertahankan ekspektasi inflasi dalam kisaran target yang ditetapkan pemerintah sebesar 1,5%-3,5% untuk tahun 2024.

“Risiko inflasi lainnya dapat berasal dari potensi penyesuaian harga energi jika pelemahan nilai tukar Rupiah terus berlanjut. Secara keseluruhan, kami melihat tingkat inflasi meningkat secara moderat dari 2,81% pada tahun 2023 menjadi sekitar 3,08% pada akhir tahun 2024,” pungkas Josua.

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memprediksi inflasi Juni sebesar 2,76% (yoy) dari bulan sebelumnya sebesar 2,84% (yoy). Sementara secara bulanan, inflasi diperkirakan sebesar 0,16% (mom) membaik dari bulan sebelumnya yang deflasi 0,03% (mom).

“Pada laporan inflasi Juni 2024, kami memproyeksikan tingkat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tahunan sebesar 2,76% (yoy), sedikit menurun dari 2,84% (yoy) pada Mei 2024,” ujar Andry kepada Bloomberg Technoz, dikutip Senin (1/7/2024).

Sementara inflasi inti, Andry perkirakan akan meningkat menjadi 1,98% (yoy) di bulan Juni 2024 dari bulan Mei 2024 yang sebesar 1,93% (yoy).

Adapun, Andry mengungkapkan bahwa berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) Bank Indonesia tercatat sebagian besar harga pangan turun di bulan Juni.

Beberapa komoditas pangan yang mengalami penurunan harga yakni, beras (-0,6% mom), bawang merah (-3,2% mom), daging ayam (-3,2% mom), dan telur ayam ras (-2,1% mom).

“Namun, harga cabai merah naik selama dua bulan berturut-turut, mendorong inflasi,” tutup Andry.

(azr/lav)

No more pages