Saingan berat Boeing, Airbus SE, juga diperkirakan akan mengumumkan bahwa mereka akan mengambil alih beberapa pabrik Spirit yang memproduksi struktur dan komponen untuk pesawat komersialnya. Persyaratan untuk transaksi itu tidak segera tersedia.
Boeing berusaha untuk mengintegrasikan kembali Spirit setelah kecelakaan pada Januari di atas pesawat 737 Max-9 mengungkapkan kekurangan kualitas dan manufaktur di Boeing dan pemasok terpentingnya dan menyebabkan pemikiran ulang tentang hubungan mereka.
Spirit telah menghadapi tekanan keuangan dan pengawasan yang semakin meningkat bersama Boeing setelah panel berbentuk pintu pada model 737 Max 9 meledak beberapa menit setelah lepas landas.
Pengiriman badan pesawat 737 telah anjlok ketika Boeing meningkatkan inspeksi di Kansas dan kembali ke markasnya di dekat Seattle, dan menolak menerima struktur pesawat dengan komponen yang hilang atau pekerjaan yang tidak lengkap.
Bagi Boeing, kesepakatan ini membuat pemasok utama untuk 737, 787 Dreamliner, dan jet komersial lainnya kembali ke dalam negeri di saat perusahaan merasakan tekanan finansial akibat perlambatan produksi.
Boeing kehilangan sekitar US$4 miliar dalam bentuk tunai pada kuartal pertama dan diperkirakan akan kehilangan jumlah yang sama dalam tiga bulan terakhir tahun ini. Peringkat kredit perusahaan melayang satu tingkat di atas tingkat spekulatif dan manajemen ingin menghindari tergelincir ke dalam wilayah sampah.
Kampus Wichita yang membangun sebagian besar badan pesawat 737 untuk Boeing bersama dengan bagian hidung 787 Dreamliners telah menjadi pusat dari beberapa cacat karena bergulat dengan pergantian tenaga kerja pasca-Covid. Pengintegrasian kembali Spirit bertujuan untuk membantu Boeing menstabilkan rantai pasokannya dan mendapatkan kendali yang lebih besar atas produksi pesawatnya.
(bbn)
