Pekan ini, pasar akan memfokuskan perhatian pada rilis data tingkat pengangguran AS bulan Juni, juga angka partisipasi kerja serta upah per jam. Data itu akan mengonfirmasi peluang penurunan bunga acuan Federal Reserve (The Fed) pada tahun ini hingga dua kali.
Pergerakan pasar pada pekan lalu berujung positif menyusul data inflasi PCE yang sesuai ekspektasi, memberikan jalur lebih jelas bagi skenario penurunan bunga The Fed. Namun, pasar juga masih terbebani perpolitikan AS, seiring debat perdana calon presiden Amerika Donald Trump versus petahana Joe Biden.
Analisis teknikal
Secara teknikal nilai rupiah berpotensi melanjutkan tren penguatan pada perdagangan hari ini. Dengan target kenaikan menuju Rp16.350-Rp16.310/US$. Level resistance selanjutnya lanjut menguat ke Rp16.300/US$ dengan berpotensi makin mendekati MA-50.
Adapun dalam tren jangka menengah, atau dalam sepekan, rupiah mulai membentuk tren pembalikan arah, meski masih membutuhkan konfirmasi lanjutan, juga ada di trendline channel yang berpotensi menuju Rp16.250/US$, yang tercermin dari time frame daily dan menggaris chart dalam tren satu tahun ke belakang.
Apabila rupiah memberikan indikasi pelemahan, support terdekat dapat menuju Rp16.390/US$, sementara range gerak rupiah dalam support di antara Rp16.400-Rp16.450/US$.
(rui)