Pemerintah Israel juga bertujuan memulihkan keamanan di wilayah yang berbatasan dengan Gaza dan Lebanon sehingga warga dapat kembali ke rumah mereka dengan aman, katanya.
“Kepada siapa pun yang meragukan pencapaian tujuan-tujuan ini, saya tegaskan: tidak ada yang bisa menggantikan kemenangan. Kami tidak akan mengakhiri perang sampai kami mencapai semua tujuan ini,” kata Netanyahu.
Israel telah berperang dengan Hamas sejak 7 Oktober, ketika kelompok tersebut, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS dan Eropa, menyerbu Israel selatan, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 250 orang ke Gaza. Sekitar 120 orang masih ditahan di Gaza.
Sekitar 37.000 orang tewas dalam perang berikutnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas, yang tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan. Hamas ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS dan UE.
Tidak ada perubahan dalam posisi Israel mengenai pembebasan sandera yang digariskan bulan ini oleh Presiden AS Joe Biden, kata Netanyahu, seraya menambahkan bahwa “Hamas adalah satu-satunya hambatan bagi pembebasan sandera kami.”
Dalam laporannya pada hari Sabtu, Axios mengatakan AS bekerja sama dengan mediator Qatar dan Mesir untuk membuat perubahan terhadap hal-hal yang akan dibahas dalam tahap pertama dari usulan perjanjian perdamaian tiga tahap, dalam upaya untuk melibatkan Israel dan Hamas. .
(bbn)