Logo Bloomberg Technoz

Cara Hacker Beraksi Menyusup & Meretas Data Rahasia

Pramesti Regita Cindy
30 June 2024 14:00

Ilustrasi hacker. (Photo By DC_Studio via Envato)
Ilustrasi hacker. (Photo By DC_Studio via Envato)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Hacker atau peretas biasanya melakukan peretasan sistem jaringan data dengan berbagai langkah untuk mencapai tujuannya. Mereka biasanya menyerang terlebih dahulu server data backup, lalu menyerang server utama dari data tersebut.

Namun, dalam kasus yang dilakukan oleh kelompok hacker ransomware dalam meretas Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya milik Telkomsigma, data yang berada di server utama hanya memiliki cadangan (backup ) sebesar 2%. Berlokasi di pusat data Batam.

"Hanya 2% dari data yang ada di [PDN] Surabaya [backup]," kata Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian di Komisi I DPR, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I, Kamis (27/6/2024).

Terkait dengan peretasan ini, Hinsa dalam konferensi pers tentang perkembangan penanganan gangguan server PDNS di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Senin (24/6/2024), telah menjelaskan bahwa gangguan sistem PDN memang disebabkan oleh ransomware, seperti yang sudah diperkirakan oleh lembaga riset siber Communication and Information System Security Research Center (CISSReC). 

Menurut Ketua CISSReC Pratama Persadha, serangan ransomware biasanya membutuhkan waktu dalam melakukan pemulihan layanan yang terganggu. "Terutama jika peretas berhasil mengetahui dimana backup dari data utama disimpan, karena biasanya mereka akan menyerang data backup terlebih dahulu sebelum menyerang data utama, jelas dia.