“Jumlah saham yang akan dibeli kembali adalah sebanyak-banyaknya 0,36% dari modal disetor perseroan, atau maksimum sebanyak 50 juta saham,” tulis Saratoga dalam keterangan tertulisnya.
Performa saham Saratoga dalam satu tahun terakhir terbilang buruk. Pada medio April 2022, saham SRTG masih menetap pada level Rp 3.850/saham atau jadi yang tertinggi selama 12 bulan terakhir.
Sejak saat itu, saham SRTG terus menurun dan tidak pernah kembali ke posisi puncak, bahkan sudah jauh di level psikologis Rp 3.000/saham. Usai perilisan kinerja keuangan dengan raihan hasil buruk, pada 13 Maret 2023, saham SRTG kembali terjun dari Rp 2.200 menuju level Rp 2.000.
Pada perdagangan hari ini, Rabu (5/4/2023), saham SRTG masih bertahan pada posisi Rp 2.000, turun 10 poin (0,5%). Dalam sepekan terakhir pergerakan Saratoga tengah downtrend dan sempat berada pada level terendah Rp 1.955/saham di 31 Maret 2023.
Dengan segala capaian tersebut maka Saratoga bermaksud menjaga stabilitas saham agar lebih mencerminkan nilai atau kinerja sesungguhnya. Usai buyback, Saratoga akan menyimpan sebagai saham treasuri dengan jangka waktu maksimal tiga tahun.
Mekanisme lanjutan, manajemen SRTG dapat mengalihkan saham buyback lewat mekanisme; dijual kembali melalui Bursa atau di luar Bursa, ditarik kembali dengan cara pengurangan modal, pelaksanaan program kepemilikan saham oleh karyaran dan atau direksi/komisaris, pelaksanaan konversi efek bersifat ekuitas, dan atau cara lain yang sebelumnya telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Buyback saham akan dilakukan dengan perantara Indo Premier Sekuritas dan dilakukan melalui Bursa. Opsi buyback juga bisa dilakukan Saratoga di luar Bursa.
Diketahui, meski laba usaha drop hasil buruknya realisasi investasi. Saratoga tetap membagian dividen sebesar Rp 2,6 triliun untuk tahun buku 2022. Dividen naik 57% dari periode sebelumnya, dan mencatatkan rekor tertinggi. Kontribusi terbesar atas dividen hasil investasi diperoleh dari PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX).
(wep/dhf)