Lembaga keuangan Morgan Stanley menurunkan prospek bursa saham RI menjadi underweight. Pada hari tersebut, IHSG turun nyaris 1%, tepatnya 0,95% ke level 6.855,69.
Kemudian, pada 26 Juni 2024, giliran HSBC Holdings Plc yang melakukan langkah serupa. Lembaga keuangan ini menurunkan rating bursa saham RI dari overweight menjadi neutral.
Alih-alih turun, IHSG justru menguat 0,33% ke level 6.905. Indeks terus menguat, hingga kembali masuk level psikologis pada Jumat kemarin.
Analis Algo Research Alvin Baramuli menilai, kisaran level 6.900 sudah merupakan bottom IHSG tahun ini.
"Sesuai perkiraan kami, indeks menyentuh level tersebut seiring banyaknya sentimen negatif dari luar negeri dan sedikitnya katalis positif dari dalam negeri," ujar Alvin, dikutip Minggu (30/6/2024).
Namun, Alvin menggarisbawahi jika likuiditas para fund manager saat ini tinggi. "Sehingga, valuasinya murah, dan saat ini merupakan entry point yang bagus," kata Alvin.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano tak menampik, saham bank menjadi pemberat IHSG belakangan ini. Pasalnya, pasar mengkhawatirkan pengetatan likuiditas dan tingginya cost of fund akan mempengaruhi kinerja keuangan bank beberapa waktu ke depan.
Meski demikian, Victor tetap mempertahankan rating overweight untuk sektor bank. Dasarnya, sektor perbankan masih akan mampu menunjukkan performa terbaik dan peningkatan kualitas aset di tengah ketatnya likuditas.
"Top picks dari kami adalah BBCA," tulis Victor dalam riset 10 Juni 2024.
Ia juga merekomendasikan buy saham BMRI dengan target harga Rp7.400/saham. Rekomendasi serupa juga berlaku untuk saham BBNI dan BRIS dengan target harga masing-masing Rp6.800/saham dan Rp2.700/saham.
IHSG Prospektif ke 6.400
Pergerakan IHSG bisa saja lebih buruk jika tidak ada peranan saham Conglo-7. "Tanpa Conglo-7, IHSG mungkin sudah ditransaksikan di kisaran 6.400-6.500," ujar analis Algo Research Alvin Baramuli, dikutip Minggu (30/6/2024).
Saham Conglo-7 merupakan saham konglomerasi milik Prajogo Pangestu, Anthoni Salim, hingga Sinarmas Grup.
Prajogo Pangestu diwakilkan oleh saham BREN, TPIA, BRPT, dan CUAN. Kemudian, saham AMMN mewakili Anthoni Salim.
Sinarmas Group diwakili oleh saham DSSA. Sedang saham BYAN mewakili Low Tuck Kwong.
Berikut pergerakan saham Conglo-7 tersebut sejak awal tahun, berdasarkan data Bloomberg, Jumat (28/6/2024).
- AMMN 67,94%
- BREN 34,78%
- BRPT 96,02%
- BYAN -20,73%
- CUAN -34,82%
- DSSA 212,50%
- TPIA 75,71%
(red)