Koesoemohadiani menegaskan bahwa transaksi tersebut tidak terkait dengan Perseroan ataupun pemegang saham pengendali Perseroan (pemegang saham seri B Perseroan).
"Perseroan tidak memiliki informasi lebih lanjut atas tujuan dari Transaksi Saham GOTO tersebut, dan sejauh pemahaman Perseroan, setiap pemegang saham Perseroan memiliki kebebasan untuk menentukan dan mengambil keputusan atas investasi mereka," ujarnya.
Sebelumnya terjadi transaksi jumbo di saham GOTO mencapai Rp 6,1 triliun sebanyak 140,8 juta lot saham atau setara dengan 10% dari nilai kapitalisasi pasarnya dan sekitar 1,2% dari total saham beredar GOTO yang mencapai 1,2 triliun.
Usut punya usut, mengacu pada data broker summary, transaksi di pasar negosiasi tersebut difasilitasi oleh broker dengan kode PD yaitu Indo Premier Sekuritas, yang juga menjadi penjamin emisi perseroan saat go public.
Crossing saham GOTO tergolong amat premium mengingat ‘Match’ di level harga Rp431/saham yang merupakan jauh lebih tinggi dari harga di pasar reguler pada harga Rp50/saham. Dengan frekuensi perdagangan nego tersebut hanya 1 kali.
(ibn/dba)