Logo Bloomberg Technoz

Nestapa Sritex, Rugi Membengkak Hingga Rencana PHK Karyawan

Sultan Ibnu Affan
28 June 2024 19:00

Pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex di Solo./Bloomberg-Dimas Ardian
Pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex di Solo./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta - Salah saru raksasa perusahaan tekstil dalam negeri PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex kembali membukukan kinerja keuangan negatif, sepanjang kuartal pertama 2024, melanjutkan tren sepanjang 2023.

Pada periode yang berakhir 31 Maret 2024 itu, rugi bersih Sritex tercatat sebesar US$14,79 juta atau setara Rp242,4 miliar (asumsi kurs Rp16.389), membengkak 32,90% secara tahunan (year-on-year/yoy) atau dari sebelumnya yang sebesar US$9,25 juta atau setara Rp167,6 miliar.

Menyitir laporan keuangannya, Jumat (28/6/2024), penjualan neto Sritex juga menurun hampir 10% menjadi US$78,37 juta (Rp1,28 triliun) dari sebelumnya, US$86,91 juta (Rp1,42 triliun).

Secara terperinci, penjualan tersebut berasal dari ekspor yang sebesar US$36,72 juta yang terdiri dari ekspor benang US$21,84 juta, pakaian jadi US$13,54 juta, dan kain jadi sebesar US$1,33 juta.

Pekerja di pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex./Bloomberg-Dimas Ardian

Sementara itu, penjualan lokal tercatat sebesar US$41,65 juta yang berasal dari penjualan kain jadi sebesar US$17,68 juta, benang US$17,44 juta, kain mentah US$3,33 juta, dan pakaian jadi US$3,19 juta.