Logo Bloomberg Technoz

APBN Mulai Defisit, Sri Mulyani Diminta Waspadai Penerbitan Utang

Azura Yumna Ramadani Purnama
28 June 2024 13:50

Kurs rupiah terhadap dolar AS. (Dok: Bloomberg)
Kurs rupiah terhadap dolar AS. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom mengimbau Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk mewaspadai penerbitan utang setelah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 mulai mengalami defisit pada bulan Mei.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet menilai, meskipun pemerintah telah memiliki alokasi rencana penerbitan surat utang, namun tetap perlu mewaspadai kondisi global yang dapat mempengaruhi pasar keuangan domestik.

“Terutama ketika bank sentral melakukan penyesuaian suku bunga acuan, apakah penyesuaian nilai-nilai yang sama atau misalnya penyesuaian di level yang lebih tinggi,” ujar Yusuf kepada Bloomberg Technoz, Jumat (28/6/2024).

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kondisi tersebut bisa membuat pemerintah menyesuaikan tingkat suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) atau instrumen utang lainnya yang akan diterbitkan.

Saat imbal hasil surat utang ditingkatkan, kata Yusuf, maka ongkos pembiayaan yang akan dikeluarkan pemerintah akan meningkat.