Logo Bloomberg Technoz

Investasi Terbaik Semester 1-2024: Emas Juara, Reksa Dana Merana

Ruisa Khoiriyah
28 June 2024 16:30

Karyawan menunjukkan emas imitasi di salah satu butik emas Antam di Jakarta, Jumat (2/2/2022). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menunjukkan emas imitasi di salah satu butik emas Antam di Jakarta, Jumat (2/2/2022). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Hari ini, Jumat (28/9/2024), menjadi hari bursa terakhir semester 1-2024. Pekan depan, pasar akan memasuki separuh kedua tahun 2024 di mana akan ada jadwal penting yaitu inagurasi Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Oktober, mengakhiri 10 tahun era Presiden Joko Widodo.

Enam bulan pertama tahun ini, para investor menghadapi lanskap pasar yang kurang menggembirakan. Rupiah tergerus hingga sempat menyentuh Rp16.450/US$, terlemah sejak awal April 2020, menjadikannya sebagai salah satu valuta terburuk di Asia dengan pelemahan hingga 6,83% sepanjang tahun ini.

Depresiasi rupiah yang berulang mencetak headline tak urung mempengaruhi pula pergerakan harga di pasar saham serta obligasi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terperosok ke level terendah di 6.726,91, posisi indeks terendah dalam delapan bulan terakhir atau sejak November tahun lalu.

Begitu juga harga obligasi yang terpuruk. Tingkat imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) sempat melejit tinggi pada akhir April menyentuh 7,218% untuk tenor 10Y. Meski setelah itu berhasil melandai, turbulensi baru akibat ketidakpastian kebijakan fiskal pemerintahan baru kembali menerbangkan yield ke 7,168% pada 14 Juni lalu.

Pergerakan saham dan surat utang yang tertekan, mempengaruhi aset-aset derivasinya seperti reksa dana dan unitlinked. Sementara beberapa aset investasi lain seperti dolar AS, semakin di atas angin. Begitu juga aset tanpa imbal hasil seperti emas yang beberapa kali memecahkan rekor pada tahun ini.