“Berdasarkan hasil investigasi yang telah kami lakukan sebelumnya dan investigasi ulang pada Juni 2024 ini, dan dipastikan bahwa data tersebut bukan berasal dari sistem database BPJS Ketenagakerjaan.” pungkasnya.

Meski demikian, Oni mengklaim bahwa pihaknya akan tetap melakukan langkah-langkah pencegahan dengan memperkuat sistem keamanan sistem database BPJS Ketenagakerjaan terkait dengan ramainya isu peretasan siber yang saat ini sedang terjadi.

“Meski demikian, kami akan tetap melakukan langkah-langkah preventif penguatan sistem keamanan teknologi informasi terhadap potensi gangguan data dengan peningkatan proteksi dan ketahanan sistem” katanya.

(fik/roy)