Logo Bloomberg Technoz

Bahlil Bantah BASF & Eramet Batal Investasi Smelter di Weda Bay

Dovana Hasiana
28 June 2024 11:50

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia./Bloomberg Technoz-Dovana Hasiana
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia./Bloomberg Technoz-Dovana Hasiana

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membantah bahwa BASF SE dan Eramet SA membatalkan investasi dalam proyek Sonic Bay di Kawasan Industri Teluk Weda, Maluku Utara.

Menurutnya, dua investor asal Eropa itu hanya menunda sementara proyek pengembangan pabrik pemurnian atau smelter nikel/kobalt berbasis high pressure acid leach (HPAL) tersebut, imbas penurunan pasar kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Eropa.

Selain itu, Amerika Serikat juga tengah memberikan kebijakan pajak impor sebesar 100% untuk mobil dari China.

“Akibat pasar lagi turun mereka mengerem. Jadi bukan batal, bukan batal, menunda sementara sampai kondisi pasar global sudah bagus. Begitu mereka sudah investasi dan produksi, kalau market tidak diserap kan kasian mereka,” ujar Bahlil dalam keterangannya di Gresik, Jawa Timur, dikutip Jumat (28/6/2024).

Iklan BASF SE di atap gedung di Berlin, Jerman, Juma (25/11/2022). (Krisztian Bocsi/Bloomberg)

Kabar hengkangnya 2 investor di proyek Sonic Bay pertama kali terdengar usai BASF mengunggah pernyataan resmi untuk mundur dari proyek senilai US$2,6 miliar (sekitar Rp42,64 triliun) itu.