Kandidat dari Partai Republik ini juga mengecam kebijakan militer Biden dengan sebutan "gila". Ia mengklaim bahwa pemimpin China, serta Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kim Jong Un dari Korea Utara tidak "menghormati" atau "takut" pada Presiden AS saat ini.
"Mereka tidak ada hubungannya dengan pria ini dan dia akan membawa kita ke Perang Dunia III," tambah Trump. Kandidat dari Partai Republik ini juga menyerang Biden bahwa ia adalah "kandidat Manchuria" yang "dibayar oleh China", tanpa memberikan bukti apa pun.
Kedua kandidat dalam pemilihan November yang ketat ini berusaha untuk tampil tegas terhadap China, meningkatkan ancaman tarif perdagangan yang menarik bagi para pemilih yang ingin melindungi lapangan kerja Amerika.
Trump sebelumnya telah mengatakan bahwa ia akan menaikkan tarif sebesar 10% untuk semua impor dan mengindikasikan bahwa ia akan mengenakan pajak setinggi 60% untuk produk-produk yang diekspor oleh China.
Biden telah mempertahankan tuduhan bahwa Trump menaikkan tarif impor atas barang-barang China saat menjadi presiden, dengan mengumumkan tarif baru setinggi 100% untuk kendaraan listrik.
Trump mengklaim bahwa tarif impornya akan memaksa negara-negara lain untuk membayar uang AS, tetapi tidak akan meningkatkan inflasi.
Kenaikan seperti itu hanya akan merugikan negara-negara "yang telah menipu kita selama bertahun-tahun, seperti China," tambah Trump. "Ini hanya akan memaksa mereka untuk membayar banyak uang kepada kita, mengurangi defisit kita secara luar biasa, dan memberi kita banyak kekuatan untuk hal-hal lain."
Kenaikan tarif untuk semua impor akan merugikan negara-negara di seluruh Asia dan di tempat lain, yang memiliki surplus perdagangan dengan AS. Kenaikan pajak impor juga akan meningkatkan biaya untuk rumah tangga AS, menurut para ekonom.
(bbn)