Logo Bloomberg Technoz

Peringkat Saham RI Turun, Tim Prabowo Perlu Tenangkan Pasar

Azura Yumna Ramadani Purnama
28 June 2024 10:12

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom menilai pemangkasan rating saham Indonesia oleh dua lembaga pemeringkat global dipengaruhi sikap investor yang masih menunggu kepastian kebijakan tim Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Seperti diketahui, Lembaga keuangan asing kembali menurunkan atau downgrade prospek bursa saham Indonesia. Usai Morgan Stanley, giliran HSBC Holdings Plc yang melakukan langkah serupa.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menjelaskan kebijakan pemerintahan baru masih perlu dirinci lebih lanjut, utamanya mengenai langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan.

Prabowo sempat menggaungkan ekonomi Indonesia bisa tumbuh 8% dalam dua hingga tiga tahun pemerintahannya kelak. Hal ini ia sampaikan saat berbicara dalam Qatar Economic Forum, Rabu (15/5/2024).

“Kemungkinan banyak investor memang masih wait and see, sambil menunggu pemerintahan baru yang masih 3-4 bulan lagi,” ujar David kepada Bloomberg Technoz, Jumat (28/6/2024).