Logo Bloomberg Technoz

Dalam proyek ‘kebun angin’ baru di Shanghai berkapasitas 306 megawatt, harga listrik yang dijual bisa lebih murah 27% ketimbang listrik dari pembangkit batu bara. 

“Ini memulai era baru bagi pembangkit listrik tenaga angin di mana bisa bersaing dengan batu bara bahkan dengan harga yang lebih rendah,” kata Xiangyu Chen, Analis BNEF.

Ke depan, hal seperti ini akan makin banyak. Hingga 2030, China diperkirakan bakal memiliki pembangkit listrik tenaga angin dengan kapasitas 129 gigawatt.

China adalah konsumen batu bara nomor 1 dunia. Saat China meninggalkan batu bara, maka harga komoditas ini akan sangat terpukul.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame). batu bara masih terbenam di zona bearish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 24,32. RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Namun, indikator Stochastic RSI sudah menunjukkan angka 0. Sudah paling rendah, sudah sangat jenuh jual (oversold).

Oleh karena itu, harga batu bara berpeluang naik. Target resisten terdekat adalah US$ 136/ton. Jika tertembus, maka US$ 141/ton bisa menjadi target selanjutnya.

Sedangkan target support terdekat adalah US$ 131/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara turun lagi ke arah US$ 129/ton.

(aji)

No more pages