Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Bisa Lanjutkan Penguatan Jelang Rilis Data Inflasi PCE AS

Tim Riset Bloomberg Technoz
28 June 2024 07:50

Pelemahan nilai tukar rupiah menghadapi dolar AS terus tertekan (Bloomberg)
Pelemahan nilai tukar rupiah menghadapi dolar AS terus tertekan (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah kemungkinan bisa melanjutkan penguatan dalam perdagangan hari bursa terakhir pekan ini, Jumat (28/6/2024), di tengah sentimen pasar global yang membaik menjelang rilis data penting inflasi PCE (Personal Consumption Expenditure) Amerika. Data itu akan mempengaruhi arah kebijakan bunga acuan Federal Reserve (The Fed).  

Sinyal penguatan rupiah hari ini terlihat di pasar offshore di mana rupiah NDF-1W dan 1M tadi malam ditutup menguat 0,27% dan pagi ini masing-masing bergerak di kisaran Rp16.395/US$ dan Rp16.402/US$. Level itu lebih kuat dibanding posisi penutupan spot kemarin di Rp16.405/US$, mengindikasikan potensi penguatan rupiah hari ini meski mungkin di kisaran terbatas.

Pada pembukaan pasar Asia pagi ini, mata uang regional terpantau menguat di kisaran sempit. Won dibuka naik 0,05%, lalu dolar Singapura naik 0,03%, baht Thailand idbuka 0,04% sementara dolar Hong Kong stagnan.

Indeks dolar AS semalam ditutup turun sedikit di 105,90 pasca data klaim pengangguran di negara dengan ukuran ekonomi terbesar di dunia itu terbang ke level tertinggi sejak akhir 2021. Klaim lanjutan, yang menjadi proxy jumlah warga yang menerima tunjangan pengangguran, naik menjadi 1,84 juta pada pekan yang berakhir 15 Juni. Sementara klaim awal tercatat turun jadi 233.000. 

US Economic Bureau of Economic Analysis juga melaporkan, pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal 1-2024 mencatat 1,4% qtq, terendah sejak kuartal II-2022.