India, lanjut keterangan pemerintah, harus bergantung kepada impor untuk memenuhi selisih antara permintaan dan pasokan.
India adalah importir CPO terbesar dunia. Jadi permintaan di India tentu akan mempengaruhi pembentukan harga.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih tertahan di zona bearish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 45,64. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang berada di posisi bearish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 23,08. Menghuni area jual (short) dan sedikit lagi menyentuh jenuh jual (oversold).
Ke depan, ruang kenaikan harga CPO masih terbuka. Target resisten terdekat adalah MYR 3.914/ton. Jika tertembus, maka US$ 3.927/ton berpotensi menjadi target selanjutnya.
Adapun target support terdekat adalah MYR 3.889/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga CPO turun menuju MYR 3.868/ton yang akan menjadi pivot point.
(aji)