Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik pada perdagangan kemarin. Berita dari India menjadi sentimen positif bagi harga CPO.
Pada Kamis (27/6/2024), harga CPO di Bursa Malaysia untuk kontrak pengiriman September dibanderol MYR 3.895/ton. naik 0,41% dibandingkan hari sebelumnya.
Dalam sepekan terakhir, harga CPO masih terkoreksi 1,57% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga terpangkas 1,72%.
Perkembangan di India menjadi pemicu kenaikan harga CPO. Kementerian Pangan dan Distribusi India mengumumkan, bea masuk untuk komoditas CPO, minyak kedelai, dan minyak biji bunga matahari diturunkan dari 2,5% menjadi 0%. Tarif ini akan berlaku hingga 31 Maret 2025.
“Pemerintah telah memperpanjang pembebasan bea masuk untuk CPO hingga pengumuman selanjutnya,” sebut keterangan resmi kementerian.
India, lanjut keterangan pemerintah, harus bergantung kepada impor untuk memenuhi selisih antara permintaan dan pasokan.
India adalah importir CPO terbesar dunia. Jadi permintaan di India tentu akan mempengaruhi pembentukan harga.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih tertahan di zona bearish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 45,64. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang berada di posisi bearish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 23,08. Menghuni area jual (short) dan sedikit lagi menyentuh jenuh jual (oversold).
Ke depan, ruang kenaikan harga CPO masih terbuka. Target resisten terdekat adalah MYR 3.914/ton. Jika tertembus, maka US$ 3.927/ton berpotensi menjadi target selanjutnya.
Adapun target support terdekat adalah MYR 3.889/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga CPO turun menuju MYR 3.868/ton yang akan menjadi pivot point.
(aji)