Logo Bloomberg Technoz

Lebih lanjut, dalam bahan paparannya dijelaskan bahwa penurunan cukai hasil tembakau juga dipengaruhi oleh tren penurunan tarif efektif seperti yang terjadi pada tahun 2023.

Selain itu, kebijakan relaksasi penundaan pelunasan cukai juga mempengaruhi penerimaan cukai tersebut.

Dalam kesempatan itu, Menteri Keuangan juga melaporkan pengawasan dan penindakan rokok ilegal yang telah dilakukan, Hingga bulan Mei, pihaknya telah melakukan penindakan lebih lebih dari 6 ribu tindakan.

Serta, jumlah barang hasil penindakan tercatat sebanyak 280 juta batang rokok ilegal dengan perkiraan nilai sebesar Rp395,5 miliar.

Penerimaan kepabeanan dan cukai pada Mei 2024 tercatat sebesar Rp109,1 triliun atau 34,0% dari target dalam APBN 2024. Capaian tersebut, dilaporkan turun 7,8% (yoy) yang dipengaruhi penurunan cukai hasil tembakau dan bea masuk.

Pada pemberitaan sebelumnya, Sri Mulyani melaporkan penerimaan bea keluar hingga Mei 2024 tercatat senilai Rp7,7 triliun tumbuh 49,6% (yoy) jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Sedangkan bea masuk, Bendahara Negara mengatakan bahwa bahwa penerimaan yang didapat dari bea masuk hingga Mei 2024 tercatat senilai Rp20,3 triliun, tumbuh negatif 0,5% (yoy) jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

(azr/lav)

No more pages