PTFI melaporkan nilai investasi dari pabrik pemurnian atau smelter katoda tembaga terbaru di Manyar, Gresik, Jawa Timur, mencapai US$3,7 miliar atau Rp58 triliun.
Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan smelter tersebut, dalam kapasitas penuh, bakal memiliki kemampuan untuk mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga yang bakal menghasilkan 600—700 ton katoda tembaga.
Tony memproyeksikan smelter Manyar bakal mulai melakukan produksi katoda tembaga pada Agustus 2024.
“Mulai operasi ini perlu waktu sekitar 6—10 minggu untuk memanaskan semuanya, terutama furnace. Setelah itu baru akan dimasukkan konsentratnya, diolah, dibentuk anode casting, copper anode, kemudian dibawa ke electro refinery,” ujar Tony dalam agenda Peresmian Operasi Smelter Gresik, Kamis (27/6/2024).
Smelter PTFI merupakan fasilitas pemurnian konsentrat tembaga yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Manyar, Gresik, Jawa Timur.
Adapun, pembangunan dimulai pada Oktober 2021. Smelter kedua PTFI ini merupakan smelter katoda tembaga dengan desain single line terbesar di dunia dan akan mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi hingga 1,7 juta ton setelah beroperasi penuh.
Smelter dilengkapi unit refinery, unit pemurnian logam mulia, unit oksigen, unit asam sulfat, dan unit desalinasi serta unit effluent and wastewater treatment plant untuk mendukung pemanfaatan maksimal bahan baku, produk samping maupun limbah agar dapat mencapai high efficiency smelting and refining process.
(dov/wdh)