Sedangkan penerimaan bea keluar dari produk tembaga, lanjut Sri Mulyani, tercatat sebesar Rp6,13 triliun secara akumulatif atau tumbuh 1.135,5% (yoy). Sri Mulyani menyebut, pertumbuhan tersebut disebabkan implementasi kebijakan relaksasi mineral yang dilakukan pemerintah.
“Jadi harga turun volume, ekspor juga turun. Ini yang menyebabkan sawit turun sangat dalam, meskipun ada penerimaan bea keluar dari mineral,” tutup Sri Mulyani.
Penerimaan kepabeanan dan cukai pada Mei 2024 tercatat sebesar Rp109,1 triliun atau 34,0% dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Capaian tersebut, dilaporkan turun 7,8% (yoy) yang dipengaruhi penurunan cukai hasil tembakau dan bea masuk.
(azr/lav)
No more pages