Logo Bloomberg Technoz

Rupiah 'Lolos' dari Perangkap Dolar AS, Sukses Ditutup Menguat

Tim Riset Bloomberg Technoz
27 June 2024 16:16

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah berhasil lolos dari tekanan pelemahan hari ini ketika sentimen pasar memburuk sejak pagi tadi. Pada penutupan pasar spot Kamis (27/6/2024), rupiah berhasil mengakhiri hari dengan penguatan tipis 0,05% ke level Rp16.405/US$.

Penguatan tipis rupiah di ujung hari bursa, tidak sendirian. Mayoritas mata uang Asia yang tadi sedari pagi tadi tertekan penguatan dolar AS, berhasil menggeser pendulum dan mengakhiri perdagangan dengan lebih kuat.

Baht Thailand mencatat penguatan terbesar hari ini 0,26%, lalu peso dan won yang juga menguat 0,21%, disusul oleh rupee India 0,011%, kemudian dolar Singapura dan Taiwan 0,06%. Baru rupiah menyusul di belakangnya. Sejauh ini, tinggal yuan Tiongkok dan ringgit Malaysia yang melemah menghadapi the greenback. 

Indeks dolar AS yang sempat menyentuh level psikologis 107 dalam perdagangan intraday kemarin, sore ini terpantau kembali turun ke 105,96. Mulai jinaknya dolar AS berlangsung di tengah persiapan para investor menghadapi rilis data super penting pada Jumat malam nanti yakni inflasi PCE Amerika untuk bulan Mei.

Penguatan rupiah yang tipis itu berlangsung bahkan di kala ada kabar buruk tentang penurunan pendapatan negara yang berlanjut pada Mei. Pendapatan yang terus susut di tengah kebutuhan belanja yang mulai besar di pertengahan kuartal, bahkan telah membawa APBN 2024 mencatat defisit pertama kali tahun ini.

Saham dan surat utang