Bloomberg Technoz, Jakarta - Bitcoin kembali anjlok sepanjang pekan ini dan menuju level US$60.730 (sekitar Rp983,82 juta), merupakan penurunan cukup dalam kedua dalam sepekan terakhir. Bitcoin pada Kamis (27/6/2024) sempat berada di tren penurunan 0,4% dengan altcoin Ether anjlok lebih dalam pada ksiaran US$3.367,6.

Satu hari sebelumnya Bitcoin juga mencatatkan penurunan 1,5% ke posisi US$60,968,31 waktu Indonesia. Hingga pukul 15.30 Kamis sore, pergerakan Bitcoin masih ada di kisaran US$60.723,71, yang berarti minus 1,3%. Artinya dalam dua hari terakhir Bitcoin nyaris minus 3% dengan 7,8% lebih buruk dibandingkan minggu sebelumnya.

Raihan ini bertolak belakang dibandingkan tren positif Bitcoin pada Selasa (25/6/2024) dimana terjadi peningkatan harga 4,3%. Kala itu Bitcoin masih bertengger di level US$62.041,31. Sedangkan mengawal pekan, Bitcoin berada di level US$58.438 sebelum akhirnya rebound dan bertahan di jalur US$60.370 sehari berselang.

Riset analis dari Ajaib Kripto Panji Yudha memantau telah terjadi arus keluar di instrumen ETF Spot Bitcoin sekitar US$544 juta, dengan investor institusi masih waspada terhadap volatilitas pasar dan ketidakpastian peraturan, menyesuaikan posisi mereka dalam produk investasi terkait Bitcoin. 

Panji juga percaya pasar terpengaruh akan kabar Mt. Gox, bursa kripto Jepang, yang akan memulai pembayaran Bitcoin dan Bitcoin Cash kepada kreditornya mulai pada bulan Juli. Keputusan Mt. Gox menimbulkan kekhawatiran adanya potensi lonjakan pasokan BTC dan BCH ke pasar.