Logo Bloomberg Technoz

Konflik Geopolitik & Harga Komoditas Bikin Bea Masuk RI Kontraksi

Azura Yumna Ramadani Purnama
27 June 2024 14:23

Ada Aturan Baru, Barang Tertahan di Bea Cukai Kini Bisa Diambil (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)
Ada Aturan Baru, Barang Tertahan di Bea Cukai Kini Bisa Diambil (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan penerimaan bea masuk hingga Mei 2024 tercatat senilai Rp20,3 triliun atau setara 35,4% dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.

“Lagi-lagi bea masuk ini mengalami kontraksi tipis 0,5% (year-on-year/yoy). Penerimaan bea masuk memang karena rata-rata tarif kita menurun atau sangat rendah,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBNKita, Kamis (27/6/2024).

Ia menjelaskan bahwa penerimaan bea masuk yang turun 0,5% yoy diakibatkan konflik geopolitik, sehingga menyebabkan tarif efektif bea masuk dan penurunan nilai impor.

“Penurunan tarif efektif bea masuk dari 1,46% menjadi 1,34% dan penurunan nilai impor sebesar 0,4% yoy,” ucapnya.

Selain itu, dalam bahan paparannya dijelaskan bahwa penurunan penerimaan dari komoditas utama seperti gas alam, kendaraan roda empat, suku cadang kendaraan, hingga besi dan baja lembaran juga mempengaruhi penurunan besaran bea masuk.