Logo Bloomberg Technoz

Para ekonom juga memperkirakan, BI rate masih akan bertahan di level saat ini yaitu 6,25% sampai akhir tahun kendati rupiah masih dibayangi tekanan pelemahan akibat kebangkitan nilai dolar Amerika di pasar global.

"Kami amati bahwa arah kebijakan fiskal, juga siapa yang menduduki posisi sebagai menteri di sektor keuangan pada kabinet pemerintahan baru nanti, akan menjadi faktor kunci yang mempengaruhi sentimen pasar," kata Fikri Permana, Ekonom di KB Valbury Sekuritas, dilansir dari Bloomberg, Kamis (27/6/2024).

Adapun para analis asing masih menyoroti pelemahan rupiah dan perlambatan ekonomi di separuh kedua tahun ini sehingga menaikkan risiko aset-aset investasi di pasar domestik.

"Kami masih berhati-hati pada rupiah pada semester dua tahun ini, mengingat antisipasi kami terhadap PDB Indonesia yang melambat pada 1H-2024, risiko transisi politik yang sedang berlangsung, ketidakpastian pasar yang masih berlanjut tentang prospek fiskal di bawah presiden baru. BI rate kemungkinan besar tidak akan turun tahun ini melihat BI jelas-jelas memprioritaskan stabilitas rupiah ditambah pandangan bahwa The Fed bisa mempertahankan bunga tinggi lebih lama," imbuh Lloyd Chan, Strategist dari MUFG Bank.

 

(rui)

No more pages