Logo Bloomberg Technoz

Apsyifi Kritik Srimul: BMTP Tekstil Lambat, Masak Tunggu Bangkrut

Pramesti Regita Cindy
27 June 2024 13:30

Ratusan buruh tekstil menggelar aksi demo di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (27/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Ratusan buruh tekstil menggelar aksi demo di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (27/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (Apsyfi) Redma Gita Wiraswasta melayangkan kritik ihwal lambannya penandatanganan kebijakan bea masuk tindakan pengamanan (BMTP) untuk produk tekstil impor oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Menurut Redma, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sudah memberikan rekomendasi kebijakan pengamanan atau safeguard itu atas dasar masukan dari beberapa kementerian sejak 2022.

Selain safeguard, Redma mengatakan, banyak rekomendasi soal bea masuk antidumping (BMAD) yang juga masih menunggu persetujuan dari Bendahara Negara tersebut.

“Masih banyak rekomendasi antidumping dan safeguard yang mandek di meja Bu Sri Mulyani lebih dari 4 tahun. Masak mau tanda tangan saja harus tunggu industri bangkrut dan pemutusan hubungan kerja [PHK]?,” ujar Redma kepada Bloomberg Technoz, Kamis (27/6/2024).

Ratusan buruh tekstil menggelar aksi demo di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (27/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Belum Solutif