Logo Bloomberg Technoz

Sri Mulyani Ungkap Alasan Tak Agresif Cetak Utang sampai Mei 2024

Azura Yumna Ramadani Purnama
27 June 2024 12:05

Menkeu Sri Mulyani saat konfrensi pers APBN KITA, Rabu (20/9/2023). (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu)
Menkeu Sri Mulyani saat konfrensi pers APBN KITA, Rabu (20/9/2023). (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan pembiayaan anggaran sampai 31 Mei 2024 tercatat hanya Rp84,6 triliun atau lebih rendah 28,7% dibanding periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

Bendahara Negara menjelaskan pemerintah tak agresif menambah utang karena mewaspadai tren sektor keuangan global yang sedang bergejolak dengan kecenderungan suku bunga yang lebih tinggi dalam waktu yang lama. Pemerintah juga menghindari adanya tekanan pada pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

"Artinya, kami berhati-hati agar tidak terekspos terhadap lingkungan dan tren sektor keuangan global yang cenderung higher for longer dan pressure terhadap rupiah atau penguatan dolar yang tinggi," kata Sri Mulyani.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan pendapatan negara sampai 31 Mei 2024 tercatat hanya Rp1.123,5 triliun atau merosot 7,1% dibanding Rp1.209 triliun pada periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Padahal, kinerja pendapatan pada Mei 2023 trennya melonjak 13%.

Kinerja pendapatan negara lesu akibat ketiga sumber pendapatan negara yang kompak mengalami penyusutan penerimaan.