Logo Bloomberg Technoz

 “Kami melihat ketidakpastian jangka pendek mengenai arah kebijakan fiskal di masa depan serta beberapa pelemahan di pasar valas di tengah-tengah suku bunga AS yang masih tinggi dan prospek dollar AS yang menguat," ujar Ahli strategi Morgan Stanley, dilansir Bloomberg News.

Penurunan peringkat tersebut juga disebabkan oleh janji-janji kampanye Presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto -- seperti proposal untuk penyediaan makan siang dan susu untuk siswa -- dapat menimbulkan “beban fiskal yang substansial”

Peluang IHSG

Bursa saham Indonesia belakangan ini memang sedang mengalami tekanan. Sejak awal tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mengakumulasi penurunan sekitar 5%.

Tekanan tak lepas dari aksi jual investor asing, seiring dengan penurunan rating tersebut, hingga membuat IHSG sempat menyentuh di bawah level psikologis.

Analis Algo Research Alvin Baramuli mengatakan, situasi saat ini justru bisa menjadi peluang. Cuma memang, akan lebih bijak jika tetap selektif dalam mengambil posisi.

Saham dengan kapitalisasi pasar atau market cap besar alias big cap, menjadi pilihan paling bijak saat ini.

"Aksi jual investor asing memudar seperti yang sudah terlihat dalam mengkonsolidasikan harga saham large cap," tulis Algo dalam risetnya, dikutip Kamis (27/6/2024).

Alvin Baramuli juga menambahkan, posisi IHSG saat ini yang berada di level 6.900 tersebut juga telah sesuai dengan prediksinya sejak tiga bulan lalu.

IHSG terus dibayangi oleh sikap pasar yang terus memperhatikan pertumbuhan daya beli, terutama di segmen menengah ke bawah.

Investor juga mencermati depresiasi rupiah yang turut memicu aksi jual (net sell) investor asing yang terus mendorong IHSG makin lesu.

"Namun, kami ingin menyoroti bahwa likuiditas investor institusi relatif tinggi, sementara valuasi IHSG tidak termasuk Conglo-7 agak menarik sebagai titik masuk pada level ini."

(ibn/dhf)

No more pages