Logo Bloomberg Technoz

Imbas Isu BASF-Eramet, Minat Investasi Baterai EV di RI Bisa Drop

Dovana Hasiana
27 June 2024 11:30

Pabrik baterai kendaraan listrik./Bloomberg-Krisztian Bocsi
Pabrik baterai kendaraan listrik./Bloomberg-Krisztian Bocsi

Bloomberg Technoz, Jakarta Center of Economic and Law Studies (Celios) menilai hengkangnya 2 investor asal Eropa, BASF SE dan Eramet SA, dari proyek smelter nikel hidrometalurgi Sonic Bay di Teluk Weda, Maluku Utara menjadi preseden buruk bagi ambisi Indonesia untuk menjadi pusat baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) global.

Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira mengatakan peristiwa tersebut bakal memengaruhi minat investor pada ekosistem EV di Indonesia.

“Apalagi ada statement soal sustainability atau alasan keberlanjutan yang menjadi concern dari BASF dan Eramet. Artinya, isu nikel yang dikelola dengan memperhatikan dampak lingkungan masih belum diselesaikan pemerintah,” ujar Bhima kepada Bloomberg Technoz, Kamis (27/6/2024).

Selain itu, Bhima menggarisbawahi hengkangnya 2 investor Eropa tersebut membuat Indonesia makin bergantung ke pasar dan investor yang didominasi oleh China. 

Mesin reclaimer roda ember menggali tanah di pabrik feronikel Eramet SA di Noumea, Kaledonia Baru./Bloomberg- Madelene Pearson

Indikasi Penyebab