Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau fed fund rate (FFR) tidak akan mengalami penurunan seperti yang diharapkan pasar. Sebelumnya pelaku pasar berspekulasi FFR bisa turun empat hingga lima kali 2024.

“Namun ternyata FFR stabil di posisi 4,5% sejak April lalu dan tidak ada tanda-tanda bahwa mereka akan segera menurunkan [bunga acuan],” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (27/6/2024).

“Bahkan paling mungkin hanya satu kali penurunan tahun ini.”

Menurut Sri Mulyani, hal ini menyebabkan pelaku pasar kecewa dan menimbulkan reaksi salah satunya penguatan dolar indeks yang menyebabkan depresiasi mata uang rupiah. Sejak awal tahun, rupiah telah terdepresiasi 6,58% terhadap Dolar AS.

Meski begitu, Ia menyatakan depresiasi ini lebih rendah dari negara lain seperti Brasil yang pelemahan mata uangnya lebih dalam. Bahkan nilai tukar real Brasil saat ini sudah menyamai pelemahan pada tahun 1996.