Logo Bloomberg Technoz

Presiden Kenya Batalkan RUU Kenaikan Pajak Buntut Demo Mematikan

News
27 June 2024 11:00

Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan pedemo di Kawasan Pusat Bisnis Nairobi, Kenya, Selasa (25/6/2024). (Kang-Chen Chung/Bloomberg)
Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan pedemo di Kawasan Pusat Bisnis Nairobi, Kenya, Selasa (25/6/2024). (Kang-Chen Chung/Bloomberg)

Helen Nyambura dan David Herbling - Bloomberg News

Bloomberg, Presiden Kenya William Ruto mengatakan bahwa ia telah menarik dukungannya terhadap rancangan undang-undang (RUU) pajak yang kontroversial. Ia pun meminta para anggota parlemen untuk membatalkannya, tunduk pada tekanan publik setelah aksi protes terhadap rencana kenaikan pungutan baru senilai US$2,3 miliar yang mengakibatkan tewasnya sedikitnya 23 orang.

"Saya menolak untuk menyetujui RUU Keuangan 2024," dan merujuknya ke Majelis Nasional untuk dipertimbangkan kembali dengan rekomendasi agar semua klausul dihapus, katanya dalam sebuah surat kepada ketua parlemen.

Surat tersebut menyusul pidato yang disiarkan di televisi di mana Ruto mengatakan "saya setuju," dan karena itu tidak akan menandatangani RUU tersebut. "Saya menjalankan pemerintahan, tetapi saya juga memimpin rakyat. Dan rakyat telah berbicara."

Ruto mengusulkan pajak baru untuk memperbaiki keuangan negara dan mengakses lebih banyak pembiayaan Dana Moneter Internasional (IMF). Pada Selasa (25/6/2024), para anggota parlemen dalam koalisi yang berkuasa mendorong RUU tersebut--setelah membatalkan beberapa pungutan yang lebih kontroversial seperti pajak 16% untuk roti.